Seorang ksatria samurai ingin tahu apakah
ada surga dan neraka. maka ia datang
menemui seorang ahli agama islam yang ia
hormati dan kagumi. ia berkata, "ustad, saya datang hendak bertanya
kepada anda. anda pasti bijak dan jujur, jadi
jika anda tidak tahu jawabannya, mohon
langsung katakan tidak tahu. setidaknya,
jujurlah. Jangan mengada-ngada jawaban,
saya bisa tahu ketika orang hanya pura-pura
tahu. pertanyaan saya: Apakah surga dan
neraka itu ada?"
Ustad itu menjawab,"Kau terlalu
bodoh untuk bisa tahu!" ia menghina
samurai itu! dan kita tahu bahwa samurai
adalah ksatria yang penuh harga diri, dan
mereka tidak bodoh. mereka sangat cerdas
dan telah melalui pelatihan intensif.
Jelas saja sang samurai langsung tersinggung
dengan ucapan sang ustad.
ia mengatakan, "Saya tidak
bodoh. Jawab saja pertanyaannya, jika anda
tidak tahu, bilang saja!"
"Dengar!saya malas menjawab pertanyaan
begundal sepertimu! Pergi!" Ustad ini
memanggil sang prajurit elite sebagai
pecundang.
Ksatria ini meletakkan tangannya di gagang
pedangnya dan berkata, "hati-hati berkata
seperti itu! Pedang ini sangat tajam dan bisa
memenggal kepalamu dengan sekali tebas!"
Ustad itu berseru,"Ha?Logam karatan itu?
kamu bahkan tidak bisa memotong kue
dengan itu!"
Hal itu benar benar memicu kemurkaannya.
samurai itu begitu tersinggung,harga dirinya
terluka parah. ia mencabut pedangnya, dan
ketika ia nyaris menebaskannya ke leher
ustad itu, ustad itu menatapnya lurus-
lurus, "Itulah neraka! kamu marah, keadaan
batinmu ketika kecewa dan tersinggung,
itulah rasanya neraka! Kamu ingin
memenggal kepalaku karena sakit hatimu?
bayangkan kamu berada disana tidak hanya
sebentar, namun zaman demi zaman. Itulah
neraka!"
Untunglah samurai itu paham. Namun ia memang memahami
jawaban sang ustad.
Samurai itu berkata,"akhirnya... saya
bertemu orang yang bijak dan tidak hanya
membuat-buat cerita." Ini bukan jawaban
berbelit -belit dan tidak jelas, dan ustad itu
sesungguhnya meminta si samurai
memahaminya langsung. ia tidak
mengatakan bahwa jawabannya tertulis
dalam kitab suci, namun ia langsung
mengajarkan sesuatu. Amazing kan?
Mengajari orang bukan ke kepala mereka,
namun ke hati mereka.
ksatria samurai ini langsung menangis dengan air matanya yang mengalir
dipipinya, "anda adalah ustad yang
menakjubkan. Terimakasih banyak!"
Ustad itu menatapnya dan tersenyum,
"itulah surga! itulah perasaan yang kamu
alami di hati saat ini. mohon jagalah itu
dalam hatimu hari demi hari. itulah surga!
**Kita bisa memahami surga dan neraka
dalam kehidupan ini juga, namun itu hanya
kondisi sementara dan kita cenderung
mengalami kedua hal itu lagi dan lagi...
"Surga!" ingatlah untuk slalu berbuat serta
berprasangka baik kepada siapapun atau
apapun itu. karena dengan memiliki sifat
penghuni surga, insya allah kebahagiaan
senantiasa ada dalam diri kita.
ada surga dan neraka. maka ia datang
menemui seorang ahli agama islam yang ia
hormati dan kagumi. ia berkata, "ustad, saya datang hendak bertanya
kepada anda. anda pasti bijak dan jujur, jadi
jika anda tidak tahu jawabannya, mohon
langsung katakan tidak tahu. setidaknya,
jujurlah. Jangan mengada-ngada jawaban,
saya bisa tahu ketika orang hanya pura-pura
tahu. pertanyaan saya: Apakah surga dan
neraka itu ada?"
Ustad itu menjawab,"Kau terlalu
bodoh untuk bisa tahu!" ia menghina
samurai itu! dan kita tahu bahwa samurai
adalah ksatria yang penuh harga diri, dan
mereka tidak bodoh. mereka sangat cerdas
dan telah melalui pelatihan intensif.
Jelas saja sang samurai langsung tersinggung
dengan ucapan sang ustad.
ia mengatakan, "Saya tidak
bodoh. Jawab saja pertanyaannya, jika anda
tidak tahu, bilang saja!"
"Dengar!saya malas menjawab pertanyaan
begundal sepertimu! Pergi!" Ustad ini
memanggil sang prajurit elite sebagai
pecundang.
Ksatria ini meletakkan tangannya di gagang
pedangnya dan berkata, "hati-hati berkata
seperti itu! Pedang ini sangat tajam dan bisa
memenggal kepalamu dengan sekali tebas!"
Ustad itu berseru,"Ha?Logam karatan itu?
kamu bahkan tidak bisa memotong kue
dengan itu!"
Hal itu benar benar memicu kemurkaannya.
samurai itu begitu tersinggung,harga dirinya
terluka parah. ia mencabut pedangnya, dan
ketika ia nyaris menebaskannya ke leher
ustad itu, ustad itu menatapnya lurus-
lurus, "Itulah neraka! kamu marah, keadaan
batinmu ketika kecewa dan tersinggung,
itulah rasanya neraka! Kamu ingin
memenggal kepalaku karena sakit hatimu?
bayangkan kamu berada disana tidak hanya
sebentar, namun zaman demi zaman. Itulah
neraka!"
Untunglah samurai itu paham. Namun ia memang memahami
jawaban sang ustad.
Samurai itu berkata,"akhirnya... saya
bertemu orang yang bijak dan tidak hanya
membuat-buat cerita." Ini bukan jawaban
berbelit -belit dan tidak jelas, dan ustad itu
sesungguhnya meminta si samurai
memahaminya langsung. ia tidak
mengatakan bahwa jawabannya tertulis
dalam kitab suci, namun ia langsung
mengajarkan sesuatu. Amazing kan?
Mengajari orang bukan ke kepala mereka,
namun ke hati mereka.
ksatria samurai ini langsung menangis dengan air matanya yang mengalir
dipipinya, "anda adalah ustad yang
menakjubkan. Terimakasih banyak!"
Ustad itu menatapnya dan tersenyum,
"itulah surga! itulah perasaan yang kamu
alami di hati saat ini. mohon jagalah itu
dalam hatimu hari demi hari. itulah surga!
**Kita bisa memahami surga dan neraka
dalam kehidupan ini juga, namun itu hanya
kondisi sementara dan kita cenderung
mengalami kedua hal itu lagi dan lagi...
"Surga!" ingatlah untuk slalu berbuat serta
berprasangka baik kepada siapapun atau
apapun itu. karena dengan memiliki sifat
penghuni surga, insya allah kebahagiaan
senantiasa ada dalam diri kita.
0 komentar:
Posting Komentar