Kamis, 08 Desember 2011

"BERLOMBA KE NERAKA"

Assalamu’alaikum waromatullahi wabarokatuh…
... ...
Apa kabarnya sahabat-sahabat yang baik, berikut ini ada sebuah note, sentuhan yang mudah-mudahan bisa menjadi wasilah kepada yang menulis juga kepada pembaca sekalian..untuk senantiasa lebih mendekatkan diri kepada Allah swt dan tentu memperjuangkan hukum-hukum Allah untuk segera di tegakkan dalam kehidupan sehari-sehari secara kaffah.. amiin,

Jika dirasa manfaat, silahkan di share ke yang lain, callow perlu sampai kepada objek didalamnya…

Barakallahufiikum….

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Dengan ekspresi sedih, itulah yang pada saat itu meluncur dari bibir Umar Bin Abdul Aziz sesa'at beliau dibait untuk menjadi khalifah Amirul Mukminim (Kepala Negara Islam).

Sebelumnya, memang Umar Bin Abdul Aziz sudah berusaha untuk menolak untuk diangkat menjadi khalifah. Akan tetapi, umat tampaknya lebih keras lagi memaksa untuk menjadikannya sebagai khalifah. Lalu terjadilah pembaitan kepada beliau dan akhirnya dengan ikhlas dan ridho Umar pun menerima baiat tersebut. Namun, sahabat-sahabat sekalian, hal itu tidak membuat beliau tenang. Kegelisahan di dada ia bawa saat pulang ke rumahnya. Ia mengurung di kamarnya, Ia menangis. Dalam benaknya terbayang, jutaan rakyat yang nantinya siap menuntutnya di hadapan Pengadilan Allah pada hari kiamat nanti jika ia tidak bisa melayani, mengayomi, dan melindungi mereka. Karena itulah, bagi beliau, amanah kekuasaan yang baru saja beliau terima adalah ‘musibah besar’. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz sabda baginda Nabi Muhammad SAW :

“Sesungguhnya kekuasaan itu adalah amanah. Pada hari kiamat nanti ia akan berubah menjadi kebinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mengambilnya dengan haq dan menunaikan apa yang diamanahkan didalamnya”. (HR.Muslim)

Dalam islam, kekuasaan tentu bukanlah sesuatu yang diharamkan. Bahkan hanya dalam kekuasaaan Islam di muka bumi ini benar-benar akan tegak karena berpedoman dengan sumber hukum yang jelas yaitu Al-Quran dan A-sunnah. Dengan hukum-hukum Allah yang berdiri kokoh yang mengatur kehidupan manusia di seluruh penjuru belahan bumi. Umat islam pun bisa terlindungi dari ancaman musuh dan risalah Islam bisa tersebar luas dengan dakwah dan jihad. Dengan kekuasaan pula Islam sebagai rahmatan lil alamin bisa terwujud. Itulah realitas yang benar-benar terjadi saat kekuasaaan itu berada di tangan orang-orang shaleh, zuhud, wara dan amanah seperti halnya Umar Bin Abdul Aziz, atau generasi-generasi yang lebih awal, yakni Khulafur Rasyidin.

Sahabat- sahabat yang budiman, yang rindu akan tegaknya syariah dan khilafah….

Jika generasi salafush-shalih begitu kuatir dan takut menjadi penguasa, manusia-manusia zaman sekarang justru berlomba-lomba untuk meraih kekuasaan. kita bisa lihat sendiri secara fakta yang ada di pemerintahan kita, dengan segala cara, meski harus menghambur-hamburkan uang ratusan juta bahkan mungkin lebih hingga milyaran rupiah, mereka berusaha mewujudkan mimpinya, entah jadi presiden/wapres, menteri,kepala daerah,dan sebagainya, apalagi sekarang setelah adanya reshuffle para menteri ditambahkan lagi dengan menambahkan beberapa wakil menteri, makin gemuk saja dan makin banyak biaya-biaya yang tentunya akan keluar untuk dihamburkan. ()danarakyat.com)

Sahabat-sahabat yang baik….

Dalam hal ini, Keberanian yang mereka ambil mengalahkan keberanian Khalifah Umar Bin al-Khaththab atau Khalifah Umar Bin Abdul Aziz. Bagaimana tidak!! Kedua khalifah ini saat menjabat sebagai khalifah, begitu takutnya akan hisab dari Allah SWT pada hari kiamat nanti atas kepemimpinannya di dunia. Sebaliknya, manusia-manusia zaman sekarang justru sangat berambisi terhadap kekuasaan, begitu beraninya ‘menantang’ hisab dari Allah SWT. Naudzubillah…

Bayangkan, saat mereka berhasil menjadi penguasa, menteri, wakil rakyat, kepala daerah, dan sebagainya, bukannya kegelisahan dan isak tangis yang mereka tunjukkan (sebagaimana Khalifah Umar Bin Abdul Aziz, dan khalifah-khalifah lannya) akan tetapi justru kegembiraan dan rasa syukur. Astagfirullahal adziim…

Sahabat-sahabat yang baik…

Jika demikian adanya, justru mereka bukan sedang syukur tapi sedang ‘sukur ’ (sukr, B. arab : mabuk), YA, mereka sedang mabuk akan jabatan atau kekuasaan”. Mereka lupa bahwa dengan kekuasaan, jabatan atau posisi sebagai wakil rakyat yang mereka raih dalam system sekuler, yang tidak menerapkan hukum-hukum Allah SWT itu, mereka sebenarnya sedang berjalan menuju ke neraka, mereka sedang berLOMBA_LOMBA masuk kedalamnya.. Wal Iyadz billah..

~ Aku perhatikan setiap orang mencari kecerdasan, pegangan hidup dengan petunjuk, hukum buatan manusia. Aku perhatikan firman Allah : “Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat.. petunjuk kepada jalan yang lurus.. Tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa… bagi mereka berakal”.. Aku memilih menjadi orang yang punya akal & berpikir jernih, maka ku jadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidupku.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah 32)

“Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah (Islam) semuanya dan janganlah bercerai-berai” (QS. Âli Imrân[3]:103).

"APAKAH HUKUM JAHILIYAH YANG MEREKA KEHENDAKI, DAN (HUKUM) SIAPAKAH YANG LEBIH BAIK DARI (HUKUM) ALLAH BAGI ORANG-ORANG YANG YAKIN ?" {QS. AL-MAAIDAH 5 : 50}

Maka Nikmat Rabb yang manakah yang kamu dustakan? (QS.Ar-Rahman)

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

sumber = Sudahkah Anda Tahu?  (fanpage on facebook.com )

1 komentar:

eglamoursaarinen mengatakan...

Slots and Casinos - Wooricasinos.info
We 토토 분석 사이트 provide 스포츠토토 하는법 a list of the best casino and poker games for you to 토토 분석 사이트 choose from, where 라이브스코어 you can find them 승인전화없는 가입머니 and where to find the best slots and

Posting Komentar